Sabtu, 19 Oktober 2013

mumet



BIDANG-BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING
Makalah ini dibuat untuk tugas mata kuliah
“Bimbingan Konseling”

STAIN


Disusun oleh:
Evi Widyawati       (210611126)
Dwi Nur Hidayat    (210611129)
Arum Sujiheni         (210611138)
PG D

Dosen Pengampu:
Muhammad Ali M.Pd

PROGAN STUDI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PONOROGO
2013

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Bidang-bidang Bimbingan dan Konseling” ini tepat pada waktunya.
Terselesaikannya penyusunan makalah ini tidak lepas dari bimbingan dan dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Muhammad Ali, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Bimbingan dan Konseling program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah (PGMI) di STAIN Ponorogo yang telah membimbing dan mendukung kami dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi perbaikan penyusunan makalah selanjutnya. Terimakasih.
                                   

                                                                                                            Ponorogo,Oktober 2013

 
                                                                                                                        Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….......... 1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………......... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang....……………………………………………………………………..... 3
1.2  Rumusan Masalah..........………………………………………………………….....…. 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1   Bimbingan pribadi ............................ ................................................................................ 4
2.2  Bimbingan sosial . ............................ ..................................................................................5
2.3  Bimbingan belajar ............................ ..................................................................................5
2.4  Bimbingan karir ............................ .................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………........... 8
DAFTAR PUSTAKA







BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Bimbingan merupakan bantuan kepada individu dalam menghadapi persoalan-persoalan yang timbul dalam hidupnya. Bantuan semacam itu sangat tepat jika diberikan di sekolah, agar setiap siswa lebih berkembang ke apa yang semaksimal mungkin. Dengan demikian bimbingan menjadi layanan khusus dalam keseluruhan kegiatan pendidikan di sekolah yang ditangani oleh tenaga-tenaga ahli dalam bidang tersebut.
Di Sekolah Dasar, kegiatan bimbingan dan konseling tidak diberikan oleh guru pembimbing khusus seperti pada jenjang SMP dan SMA, tetapi guru kelas-lah yang harus menjalankan tugasnya secara menyeluruh, baik tugas menyampaikan semua materi pelajaran (kecuali Agama dan Penjaskes) dan memberikan layanan kepada semua siswa tanpa terkecuali.
Oleh karena itu, layanan bimbingan dan konseling diharapkan dapat membantu peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar berkembang secara optimal dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier seperti pengendalian diri, pengenalan lingkungan, dan pengambilan keputusan serta memberi arahan terhadap perkembangan peserta didik, tidak hanya untuk peserta didik yang bermasalah tetapi juga untuk seluruh peserta didik melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.

1.2  Rumusan Masalah
1.2.1        Apa saja bidang-bidang bimbingan dan konseling ?
1.2.2        Apa yang dimaksud dengan bimbingan pribadi ?
1.2.3        Apa yang dimaksud dengan bimbingan sosial ?
1.2.4        Apa yang dimaksud dengan bimbingan belajar ?
1.2.5        Apa yang dimaksud dengan bimbingan karir ?



BAB II
PEMBAHASAN

Bidang-bidang layanan bimbingan dan konseling merupakan lingkup program bimbingan dan konseling yang diberikan pada suatu sekolah. Program umum mencakup seluruh bidang layanan bimbingan dan konseling yang dapat diberikan, sedangkan program khusus mencakup bidang-bidang tertentu yang merupakan penjabaran lebih khusus dari program umum. Bidang-bidang bimbingan dan konseling meliputi:
2.1 Bimbingan  Pribadi
Bimbingan pribadi adalah bidang layanan pengembangan kemampuan mengatasi masalah-masalah pribadi dan kepribadian, berkenaan dengan aspek-aspek intelektual, afektif, dan motorik. meliputi pemantapan keimanan, porensi diri, bakat, minat pemahaman kelemahan diri, kemampuan pengambilan keputusan sehingga dapat merencanakan kehidupan yang sehat. memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa dalam menemukan dan mengembangkan  beberapa poin penting[1], diantaranya;
a.         Penanaman dan pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b.         Penanaman dan pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan yang kreatif dan produktif dalam kehidupan sehari-hari pada masa sekarang atupun yang akan datang.
c.         Pengenalan dan pemantapan  tentang bakat dan minat pribadi serta penyalurannya.
d.        Pengenalan dan pemantapan   tentang kelemahan diri dan usaha penangggulangannya.
e.         Pemantapan kemampuan mengambil keputusan
f.          Pengembangan kemampuan mengarahkan diri sesuai keputusan yang telah di ambil
g.         Pemantapan dalam perencanaaan dan penyelenggaraanhidup sehat baik secara rohani ,mauppun jasmani.                                                                                                                              
2.2  Bimbingan sosial
Bimbingan sosial adalah bidang layanan pengembangan kemampuan dan mengatasi masalah-masalah sosial, dalam kehidupan keluarga, di sekolah, maupun di masyarakat, juga masalah yang berkaitan dalam upaya kerjasama dan berinteraksi dengan teman sebaya maupun orang dewasa dan anak yang lebih kecil, meliputi kemampuan yang berkomunikasi, berargu mentasi, bertingkah laku sesuai dengan kebiasaan yang berlaku di rumah dan masyarakat. Bimbingan sosial secara lebih rinci dijelaskan dalam beberapa point sebagai berikut[2]:
a.       Pengembangan dan pemantapan  kemampuan untuk berkomunikasi baik secara lisan ataupun tulisan.
b.      Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial
c.       Pengembangan dan pemantapan  hubungan yang dinamis, harmonis dan produktif dengan teman.
d.      Pengenalan Pemahaman dan pemantapan tentang peraturan dan tuntutan baik di lingkungan sekolah, rumah maupun masyarakat.
e.       Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta berargumentasi secara dinamis,kreatif dan dan produktif
f.       Orientasi tentang kehidupan berkeluarga

2.3  Bimbingan belajar
Bimbingan belajar adalah bidang layanan yang diberikan kepada individu (murid) agar dapat mengatasi masalah-masalah dalam proses pembelajaran sehingga murid bisa mengoptimalkan kemampuan dalam pembelajaran dan mencapai hasil yang optimal.[3] Adapun poin-poin yang terkandung dalam bimbingan belajar antara lain yaitu;
a.         Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari informasi dari berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan nara sumber lainnya, mengembangkan keterampilan belajar, mengerjakan tugas-tugas pelajaran, menjalani program penilaian hasil belajar.
b.        Pengembangan dan pemantapan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun kelompok.
c.         Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi dan kesenian.
d.        Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya yang ada di sekolah, lingkungan sekitar maupun masyarakat untuk pengembangan pengetahuan dan kemampuan serta pengembangan pribadi.
e.         Orientasi dan informasi tentang pendidikan yang lebih tinggi dan pendidikan tambahan.

2.4  Bimbingan Karier
a.     Pengertian bimbingan karir
Menurut Winkel Bimbingan karir ialah bimbingan dalam memperiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan/ prodesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan darii lapangan yang telah dimasukinya.[4] Bimbingan karir juga merupakan suatu proses membentuk seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja itu, sehingga akhirnya dapat memilih bidang pekerjaan, memasukinya dan membina karir dalam bidang tersebut (Natawidjaja, 1991). Apabila informasi tentang karir dan profesi sudah dipahami sejak dini, maka siswa akan memiliki kenyakinan dalam memilih program studi dan Perguruan Tinggi sehingga tidak lagi terjadi kebingungan atau salah memilih jurusan karena bekal dan referensi yang cukup sudah didapat sejak dini.
Donald D. Super (1975) mengartikan bimbingan karir sebagai suatu proses membantu pribadi untuk mengembangkan penerimaan kesatuan dan gambaran diri serta peranannya dalam dunia kerja. Menurut batasan ini, ada dua hal penting, pertama proses membantu individu untuk memahami dan menerima diri sendiri, dan kedua memahami dan menyesuaikan diri dalam dunia kerja. Oleh sebab itu yang penting dalam bimbingan karir adalah pemahaman dan penyesuaian diri baik terhadap dirinya maupun terhadap dunia kerja.[5]
 Berdasarkan uraian tersebut di atas  maka dapat dikatakan bahwa bimibingan karir merupakan suatu proses bantuan yang diberikan pada individu melalui berbagai cara dan bentuk layanan agar ia mampu merencanakan karirnya dengan mantap sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan, pengetahuan dan kepribadian serta faktor-faktor yang mendukung kemajuan dirinya. Faktor-faktor yang mendukung perkembangan diri tersebut misalnya informasi karir yang diperoleh siswa dan status sosial ekonomi orang tua.
b.      Tujuan Bimbingan Karir
Peters dan Shetzer (1974:267) mengemukakan bahwa tujuan bimbingan karir adalah membantu siswa dengan cara yang sistematis dan terlibat dalam perkembangan karir. Guru pembimbing hendaknya dapat membantu siswa merencanakan karirnya sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat yang dimilikinya.
Moh. Surya (1988:14) menyatakan bahwa tujuan bimbingan karir adalah membantu individu memperoleh kompetensi yang diperlukan agar dapat menentukan perjalanan hidupnya dan mengembangkan karir kearah yang dipilihnya secara optimal.[6]
Peran bimbingan dan konseling karir sebagai pengintegrasi berbagai kemampuan dan kemahiran intelektual dan keterampilan khusus hingga sampai pada kematangan karir secara spesifik terumus dalam tujuan bimbingan karir sebagai berikut:
1.    Peserta didik dapat mengenal (mendeskripsikan) karakteristik diri (minat, nilai, kemampuan, dan ciri-ciri kepribadian) yang darinya peserta didik dapat mengidentifikasi bidang studi dan karir yang sesuai dengan dirinya,
2.    Peserta didik memperoleh pemahaman terntang berbagai hal terkait dengan dunia (karir-studi) yang akan dimasukinya
3.    Peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai bidang pendidikan yang tersedia dan relevan dengan berbagai bidang pekerjaan. Dengan demikian peserta didik memperoleh dan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan (skill) yang dituntut oleh peran-peran kerja tertentu,
4.    Peserta didik mampu mengambil keputusan karir bagi dirinya sendiri, merencanakan langkah-langkah konkrit untuk mewujudkan perencanaan karir yang realistik bagi dirinya.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
       Bidang-bidang bimbingan konseling meliputi 4 macam, yakni :
a.      Bimbingan  Pribadi
Bimbingan pribadi adalah bidang layanan pengembangan kemampuan mengatasi masalah-masalah pribadi dan kepribadian, berkenaan dengan aspek-aspek intelektual, afektif, dan motorik. meliputi pemantapan keimanan, porensi diri, bakat, minat pemahaman kelemahan diri, kemampuan pengambilan keputusan sehingga dapat merencanakan kehidupan yang sehat. memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
b.      Bimbingan sosial
Bimbingan sosial adalah bidang layanan pengembangan kemamapuan dan mengatasi masalah-masalah sosial, dalam kehidupan keluarga, di sekolah, maupun di masyarakat, juga masalah yang berkaitan dalam upaya kerjasama dan berinteraksi dengan teman sebaya maupun orang dewasa dan anak yang lebih kecil.
c.       Bimbingan belajar
Bimbingan belajar adalah bidang layanan yang diberikan kepada individu (murid) agar dapat mengatasi masalah-masalah dalam proses pembelajaran sehingga murid bisa mengoptimalkan kemampuan dalam pembelajaran dan mencapai hasil yang optimal.
d.      Bimbingan Karir
Bimbingan karir ialah bimbingan dalam memperiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan/ prodesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan darii lapangan yang telah dimasukinya



DAFTAR PUSTAKA

A,Hallen. 2002. Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: Ciputat Press.
Gani, R. A. 1987. Bimbingan Karir. Jakarta: Angkasa.
Kasim, A. 2001. Bimbingan Konseling Di Sekolah Dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
Setiawati & Ima Ni’mah Chaudari. 2008. Bimbingan Dan Konseling,  Bandung: UPI Press.
W. S, Winkel. 1991. Bimbingan dan Konseling di institusi pendidikan. Jakarta: Gramedia.


[1] Hallen. A, Bimbingan Dan Konseling (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hlm 78.
[2] Hallen.A, Bimbingan Dan Konseling (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hlm 79.
[3] Setiawati & Ima Nii’mah Chaudari, Bimbingan Dan Konseling, (Bandung : UPI, 2008), hlm 71.
[4] W. S, Winkel. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. (Jakarta: Gramedia. 1991), hlm 22.
[5] Kasim, A. Bimbingan Konseling Di Sekolah Dan Perguruan Tinggi. (Jakarta:Universitas Negeri Jakarta. 2001), hlm 8.

[6] Setiawati & Ima Ni’mah Chaudari, Bimbingan Dan Konseling, (Bandung : UPI, 2008), hlm 130.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar